Jumat, 15 Juli 2016

Gerakan Pramuka Ajak Pathfinder Club Bergabung




Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka mengajak para anggota Pathfinder Club untuk bergabung sebagai Satuan Komunitas (Sako) Gerakan Pramuka. Pihak Kwarnas juga merasa gembira, walaupun Pathfinder belum menjadi anggota Gerakan Pramuka dan World Organization of the Scout Movement (WOSM), tetapi bendera Tunas Kelapa dan bendera WOSM ikut dikibarkan dalam acara 2nd Southern Asia-Pacific Division Pathfinder Camporee (Kampore Pathfinder Divisi Asia-Pasifik Selatan ke-2).

Hal tersebut dikatakan baik oleh Kak Editha Rahaded, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Muda dan Kak H Abdul Shobur, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Lingkungan Hidup yang hadir pada pembukaan kampore, Selasa, 12 Juli 2016. Kampore, sejenis jambore yang diikuti Pathfinder usia 10-15 tahun itu diadakan dari 12 sampai 16 Juli 2016 di bumi perkemahan yang terletak dalam komplek Universitas Advent Indonesia, Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sekitar 4.500 peserta berpartisipasi dalam kampore tersebut. Selain dari berbagai daerah di Indonesia, dengan peserta terbanyak dari DKI Jakarta sebanyak 1.500 orang dan Papua sebanyak 800 orang, hadir pula perwakilan Pathfinder dari sejumlah negara. Di antaranya dari Papua Nugini, Thailand, Malaysia, Myanmar, Singapura, Filipina, Korea Selatan, sejumlah negara di Asia Selatan, dan bahkan dari Amerika Serikat. Pimpinan Pathfinder tingkat dunia yang hadir antara lain Jonatan Tejel, World Pathfinder Director, dan Pastor Jobbie Yabut, Direktur Kaum Muda Divisi Asia-Pasifik Selatan yang berasal dari Filipina.

Tentu saja, Yohanis Ronny Wenas sebagai Direktur Pemuda Advent Pathfinder dan Amicus GAMHK Uni Indonesia Kawasan Barat, serta R. Hutabarat yang merupakan Rektor Unai, beserta jajarannya hadir pula pada Kampore tersebut.



Pathfinder Club adalah kegiatan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), maupun sekolah-sekolah yang menjadi binaan GMAHK. Di tingkat dunia, Pathfinder mempunyai organisasi yang membawahi divisi-divisi, termasuk Divisi Asia-Pasifik Selatan, di mana Pathdfinder Indonesia menjadi anggotanya.
Sama seperti kegiatan Gerakan Pramuka dan kepanduan umumnya, Pathfinder juga mendidik kaum muda dalam pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik. Kegiatannya pun banyak dilakukan di alam terbuka, seperti dalam bentuk perkemahan, penjelajahan, dan banyak lagi. Tentu saja, karena Pathfinder merupakan kegiatan kaum muda dalam lingkungan GMAHK, maka pendidikan keagamaan juga menjadi penting. Dan sama seperti Gerakan Pramuka maupun kepanduan umumnya, dalam janji Pathfinder juga ditekankan pentingnya menjalankan kewajiban terhadap TUHAN.

Seusai upacara pembukaan yang dihadiri wakil dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, serta sejumlah tokoh pemerintahan baik sipil maupun militer, acara dilanjutkan dengan seminar singkat. Kwarnas Gerakan Pramuka mendapat kehormatan untuk memberikan seminar pada awal Kampore yang membahas tentang "Wawasan Kebangsaan".
Seminar dimulai oleh Kak Berthold Sinaulan yang memberikan pemaparan tentang Scouting & Religion (Kepanduan & Agama), yang antara lain menjelaskan mengenai kode kehormatan kepanduan di mana pun yang menekankan pentingnya bertakwa dan menjalan kewajiban kepada Tuhan, serta bagaimana komunitas-komunitas keagamaan di dalam kepanduan juga menjadi bagian dari WOSM. Di antaranya komunitas para pandu Islam (International Union of Muslim Scouts/IUMS), Katholik (International Catholic Conference of Scouting/ICCS), Buddha (World Buddhist Scouts Brotherhood/WBSB), Kristen Protestan (Council of Protestants in Guding and Scouting/CPGC), dan lainnya. Pathfinder memang belum menjadi bagian dari WOSM, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk masuk dan bergabung dalam WOSM.

Dilanjutkan oleh Kak Supriyadi yang memberikan beberapa contoh permainan Pramuka, yang sama seperti Pathfinder juga memberikan pendidikan melalui permainan-permainan yang menarik, kemudian puncaknya adalah penjelasan dari Kak Sobur dan Kak Editha. Kedua Wakil Ketua Kwarnas itu menjelaskan mengenai UU No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan kemungkinan bergabungnya Pathfinder dalam Satuan Komunitas (Sako).
Disambut tepuk tangan meriah dari 4.500 peserta, Kak Editha mengajak para anggota Pathfinder untuk menjadi bagian dari Gerakan Pramuka. Bahkan tidak tertutup kemungkinan ikut hadir dalam Jambore Nasional X-2016 yang akan diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, 14-21 Agustus 2016.

Dalam Kampore yang menggunakan tema Valiant (Gagah Berani) itu, Kak Supriyadi juga membantu memberikan permainan pioneering kepada para peserta. Termasuk pendirian menara pandang yang terbuat dari rangkaian bambu yang hanya diikat dengan tali. Di samping itu, saat pengibaran bendera Merah Putih pada upacara pembukaan, tiang bendera yang juga dibuat dari bambu berukuran tinggi sekali menarik perhatian para peserta dari luar negeri.

(Foto: Isnal Waladi, Indonesia Scout Journalist)