Kwartir
Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka mengajak para anggota Pathfinder Club untuk
bergabung sebagai Satuan Komunitas (Sako) Gerakan Pramuka. Pihak Kwarnas juga
merasa gembira, walaupun Pathfinder belum menjadi anggota Gerakan Pramuka dan
World Organization of the Scout Movement (WOSM), tetapi bendera Tunas Kelapa
dan bendera WOSM ikut dikibarkan dalam acara 2nd Southern
Asia-Pacific Division Pathfinder Camporee (Kampore Pathfinder Divisi
Asia-Pasifik Selatan ke-2).
Hal tersebut
dikatakan baik oleh Kak Editha Rahaded, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan
Anggota Muda dan Kak H Abdul Shobur, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Lingkungan
Hidup yang hadir pada pembukaan kampore, Selasa, 12 Juli 2016. Kampore, sejenis
jambore yang diikuti Pathfinder usia 10-15 tahun itu diadakan dari 12 sampai 16
Juli 2016 di bumi perkemahan yang terletak dalam komplek Universitas Advent
Indonesia, Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sekitar
4.500 peserta berpartisipasi dalam kampore tersebut. Selain dari berbagai
daerah di Indonesia, dengan peserta terbanyak dari DKI Jakarta sebanyak 1.500
orang dan Papua sebanyak 800 orang, hadir pula perwakilan Pathfinder dari
sejumlah negara. Di antaranya dari Papua Nugini, Thailand, Malaysia, Myanmar, Singapura,
Filipina, Korea Selatan, sejumlah negara di Asia Selatan, dan bahkan dari
Amerika Serikat. Pimpinan Pathfinder tingkat dunia yang hadir antara lain Jonatan
Tejel, World Pathfinder Director, dan Pastor Jobbie Yabut, Direktur Kaum Muda Divisi
Asia-Pasifik Selatan yang berasal dari Filipina.
Tentu saja,
Yohanis Ronny Wenas sebagai Direktur Pemuda Advent Pathfinder dan Amicus GAMHK
Uni Indonesia Kawasan Barat, serta R. Hutabarat yang merupakan Rektor Unai,
beserta jajarannya hadir pula pada Kampore tersebut.
Pathfinder Club
adalah kegiatan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh (GMAHK), maupun sekolah-sekolah yang menjadi binaan GMAHK. Di
tingkat dunia, Pathfinder mempunyai organisasi yang membawahi divisi-divisi,
termasuk Divisi Asia-Pasifik Selatan, di mana Pathdfinder Indonesia menjadi
anggotanya.
Sama seperti
kegiatan Gerakan Pramuka dan kepanduan umumnya, Pathfinder juga mendidik kaum
muda dalam pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik. Kegiatannya pun
banyak dilakukan di alam terbuka, seperti dalam bentuk perkemahan,
penjelajahan, dan banyak lagi. Tentu saja, karena Pathfinder merupakan kegiatan
kaum muda dalam lingkungan GMAHK, maka pendidikan keagamaan juga menjadi
penting. Dan sama seperti Gerakan Pramuka maupun kepanduan umumnya, dalam janji
Pathfinder juga ditekankan pentingnya menjalankan kewajiban terhadap TUHAN.
Seusai
upacara pembukaan yang dihadiri wakil dari Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen Kementerian Agama, serta sejumlah tokoh pemerintahan baik
sipil maupun militer, acara dilanjutkan dengan seminar singkat. Kwarnas Gerakan
Pramuka mendapat kehormatan untuk memberikan seminar pada awal Kampore yang membahas tentang "Wawasan Kebangsaan".
Seminar
dimulai oleh Kak Berthold Sinaulan yang memberikan pemaparan tentang Scouting
& Religion (Kepanduan & Agama), yang antara lain menjelaskan mengenai
kode kehormatan kepanduan di mana pun yang menekankan pentingnya bertakwa dan
menjalan kewajiban kepada Tuhan, serta bagaimana komunitas-komunitas keagamaan
di dalam kepanduan juga menjadi bagian dari WOSM. Di antaranya komunitas para
pandu Islam (International Union of Muslim Scouts/IUMS), Katholik
(International Catholic Conference of Scouting/ICCS), Buddha (World Buddhist
Scouts Brotherhood/WBSB), Kristen Protestan (Council of Protestants in Guding
and Scouting/CPGC), dan lainnya. Pathfinder memang belum menjadi bagian dari
WOSM, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk masuk dan bergabung dalam WOSM.
Dilanjutkan
oleh Kak Supriyadi yang memberikan beberapa contoh permainan Pramuka, yang sama
seperti Pathfinder juga memberikan pendidikan melalui permainan-permainan yang
menarik, kemudian puncaknya adalah penjelasan dari Kak Sobur dan Kak Editha.
Kedua Wakil Ketua Kwarnas itu menjelaskan mengenai UU No.12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka dan kemungkinan bergabungnya Pathfinder dalam Satuan Komunitas
(Sako).
Disambut
tepuk tangan meriah dari 4.500 peserta, Kak Editha mengajak para anggota
Pathfinder untuk menjadi bagian dari Gerakan Pramuka. Bahkan tidak tertutup
kemungkinan ikut hadir dalam Jambore Nasional X-2016 yang akan diadakan di Bumi
Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, 14-21 Agustus 2016.
Dalam
Kampore yang menggunakan tema Valiant (Gagah Berani) itu, Kak Supriyadi juga
membantu memberikan permainan pioneering kepada para peserta. Termasuk
pendirian menara pandang yang terbuat dari rangkaian bambu yang hanya diikat
dengan tali. Di samping itu, saat pengibaran bendera Merah Putih pada upacara
pembukaan, tiang bendera yang juga dibuat dari bambu berukuran tinggi sekali menarik perhatian para
peserta dari luar negeri.
(Foto: Isnal Waladi, Indonesia Scout Journalist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar